Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Bupati Bojonegoro, Kang Yoto turut ikuti penandatangan MoU peningkatan implementasi Kartu Tani antara PT Bank Negara Indonesia dengan Kementerian Pertanian, PT Pupuk Indonesia, dan Bulog. Ini digelar dalam “Pengkajian dan Pengembangan Mata Rantai Bisnis Pertanian di Jawa Timur”, Selasa (11/04/2017).
Bertempat di gedung Pemkab Bojonegoro, acara dhadiri pula Bupati Lumajang, Asad Malik M. AG, Direktur Pupuk & Pestisida – Kementrian RI, Muhrizal Sarwani, Tim Kebijakan Strategis – Kementrian Desa, Wilopo, Direktur Pengembangan Bisnis & Industri Bulog, Imam Subowo, Direktur Jaringan dan Bisnis Kecil, Catur Budi Harto, Direktur BNI Syariah, Dias Widiyati.
“Manfaat Kartu Tani bagi setiap petani ini, memungkinkan mendapatkan bantuan dari Pemerintah secara langsung sekaligus kontrol dalam pengaturan subsidi pupuk, karena sistemnya semua program bantuan dan subsidi dapat disalurkan secara lebih efektif, efisien, transparan dan tepat sasaran,” ujar Adi Sulistyowati, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI.
Pejabat yang akrab disapa Bu Susi ini, menjelaskan bahwa sejak Kartu Tani diluncurkan pada Desember 2016 perkembangannya hingga 7 April 2017 di Jawa Timur sudah diaktivasi mencapai lebih dari 22.832 kartu. Apalagi dengan pembagian Kartu Tani di Bojonegoro dan daerah-daerah lain, maka jumlahnya bisa semakin bertambah.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro, Kang Yoto dalam kesempatan ini sangat mendukung peningkatan implementasi Kartu Tani tersebut. Sebab dalam mewujudkan gerakan kemandirian pangan Nasional, maka semua fihak harus benar – benar memperhatikan kemajuan pembangunan khususnya di bidang pertanian secara berkelanjutan.
Perlu diketahui, Kartu Tani ini dilengkapi dengan fitur monitoring dan reporting, yang akan memudahkan manajemen Kementerian dalam mengelola berbagai program bantuan. Selanjutnya, diakhir acara dilakukan demo pembelian pupuk bersubsidi menggunakan Kartu Tani yang dilakukan perwakilan petani didampingi Bupati Bojonegoro, Kang Yoto. *[JP]
