Oleh : Achmad Ridho
Infrastruktur jalan merupakan kebutuhan manusia yang sangatlah penting untuk kita sebagai manusia yang melakukan aktivitas, bahkan jalan seperti urat nadi yang menjadi saluran darah ke seluruh tubuh, jalan memiliki fungsi vital yang hampir serupa urat nadi dalam hal mobilitas manusia.
Karena jalan adalah akses menuju tempat yang kita inginkan. Yang mana jalan menjadi media penghubung antara satu tempat ke tempat lainnya. Maka semakin baik infrastruktur jalan, maka aktivitas manusia dan distribusi barang jasa dijamin mengalir lancar. Sebaliknya, bila infrastruktur jalan rusak, maka aktivitas manusia terganggu dan distribusi barang jasa ikut tersendat dan ongkos bertambah.
Tahukah anda jalan rusak merupakan masalah serius di daerah Indonesia termasuk Infrastruktur jalan – jalan yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur seperti jalan yang melintasi Desa Kedawung, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang kondisi jalannya rusak, berlubang, dan berdebu.
Berdasarkan banyak keluhan dari banyak masyarakat sekitar, kerusakan jalan di Desa Kedawung tersebut disebabkan oleh banyak truk – truk yang berlalu lalang mengangkut beban tanaman tebu yang berlebihan, dan ditambah masalah kualitas jalan yang sudah kurang baik, sehingga memperburuk keadaan.
Padahal tanaman tebu merupakan komoditas utama di Desa Kedawung, karena hampir 80% masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani tebu. Tetapi disisi lain, jika musim panen tebu satu tahun sekali dapat menjadi penyebab utama kerusakan jalan raya yang dilewati truk – truk pengangkut hasil panen tebu tersebut.
Masalah semakin rumit, dengan banyak anak muda yang sering track trackan atau balapan liar, ternyata juga ikut andil memperparah lebih mudahnya kerusakan infrastruktur jalan Desa Kedawung yang dikenal sebagai salah satu desa tertinggal pembangunannya di Kabupaten Lumajang..
Adapun akibat kerusakan jalan di Desa Kedawung, para pengguna jalan tertekan secara psikologis maupun mengalami kerugian secara perekonomian, serta membuat waktu perjalanan tidak efisien. Bahkan akibat rasa muak dengan banyaknya jumlah lubang menganga di tengah jalan, mengharuskan para pengguna jalan harus ekstra hati – hati agar ban kendaraan tidak terperosok, sehingga akan mengakibatkan rawan kecelakaan.
Pada musim kemarau, jalan rusak di Desa Kedawung membuat pengguna jalan disuguhi debu beterbangan sekaligus polusi asap kendaraan. Hal tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan, karena setiap hari paru – paru disumpal oksigen yang sudah tercemar debu, dan polusi asap kendaraan.
Menurut hemat penulis, ruas jalan yang rusak atau berlubang yang dapat membahayakan para pengguna jalan khususnya warga Kedawung yang biasanya masyarakat tersebut melakukan aktifitasnya setiap hari melewati jalan yang rusak dan berlubang tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah, utamanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, karena Pemkab mempunyai anggaran dana untuk memperbaiki infrastruktur.
Sedangkan terkait kualitas jalan, penulis berharap Pemkab Lumajang seharusnya membangun jalan yang baik agar jalan tidak cepat rusak. Caranya dengan Pemerikasaan dan perawatan jalan sangat di perlukan agar tidak kembali rusak. Namun bukan hanya Pemkab saja yang seharusnya menjaga dan merawat jalan tersebut, tetapi masyarakat setempat juga turut menjaga dan merawat jalan, karena masyarakatlah yang memakai infrastruktur tersebut.
Selain itu, bagi Kabupaten Lumajang yang sudah terkenal dengan kebudayaan, makanan tradisional, dan wisata alam maupun buatannya. Maka secara tidak langsung kondisi jalan mencerminkan seberapa peduli, dan seberapa kompeten penguasa terhadap daerah yang dipimpinnya. Perbaikan jalan bisa terlaksana secara lancar, jika banyak dukungan ataupun kepedulian pemerintah setempat.
Sekali lagi penulis menegaskan, bahwa jalan yang melintasi Desa Kedawung yang mempunyai luas wilayah 5,75 km dengan jumlah penduduk 4.582 jiwa, adalah masalah yang sangat serius bagi perkembangan perekonomian masyarakatnya, sedangkan ekonomi pemacu kemajuan suatu daerah sampai negara. Masalah yang berpengaruh terhadap ekonomi harus segera diatasi, biar tidak menghambat aktifitas masyarakat dalam kehidupan sehari – harinya.
Pemkab Lumajang harus sigap dan tanggap dalam menjalankan tugasnya yang salah satunya dengan adanya pembenahan infrastruktur, baik yang berada dikota terutama infrastruktur yang ada desa – desa terpencil. Pemkab harus bekerja sama dengan masyarakat lumajang untuk menjaga infrastruktur tersebut, sehingga kerusakan jalan tersebut bisa di hindari. Jangan sampai masyarakat stress dengan kondisi jalan rusak, dan aktivitas ekonominya terhambat, serta menilai Pemkab Lumajang tidak becus memperbaiki jalan yang rusak tersebut.
Penulis Adalah : Mahasiswa Ilmu Pemerintahan – FISIP Universitas Muhammadiyah Malang.