Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Untuk meminta diperbolehkan mengangkut pasir di Bengawan Solo, Ratusan dump truk yang tergabung dalam paguyuban dump truk Bojonegoro, mendemo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Selasa (31/5/2016).
Menurut Luqman salah satu pendemo dalam orasinya mengatakan, “Kami minta Pemkab memberikan solusi kebijakan, jangan biarkan tambang pasir ditutup, gimana nasib kami ini. Lagian kebutuhan material proyek di Bojonegoro jalan terus, dengan pesatnya pembangunan Kabupaten Bojonegoro sekarang ini,” katanya.
Dalam aksinya, para sopir dan kenek dump truk membawa armada masing-masing, diparkir depan kantor pemkab setempat. Akibat aksi ini, jalan protokol depan kantor pemkab lumpuh total, selanjutnya para perwakilan pendemo ditemui Pemkab Bojonegoro.
Lebih lanjut Luqman menjelaskan, “Kesepakatan pertemuan tadi menghasilkan, sementara sejak hari ini para penambang pasir manual masih diperbolehkan, sedang yang menggunakan alat mekanik belum diperbolehkan, karena menunggu kebijakan selanjutnya dari pertemuan semua fihak yang terkait,” pungkasnya. *[Id]