Kamis, April 17, 2025
Google search engine
BerandaBupatiBasmi Penyakit Blas, Dinas Pertanian Lamongan Gunakan Drone

Basmi Penyakit Blas, Dinas Pertanian Lamongan Gunakan Drone

Suaraairlangga.com, Lamongan – Dinobatkan sebagai lumbung pangan produksi padi nomor 1 di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Lamongan terus memperkuat produksi padi dengan melibatkan kemajuan teknologi dibidang pertanian, salah satunya dengan Gerakan Pengendalian (Gerdal) hama dengan menggunakan drone. Pengendalian hama dengan drone ini dilakukan di 10 hektar lahan areal persawahan Desa Blawirejo, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, Kamis (02/06/2022).

Berkesempatan hadir dan mengoperasikan drone secara langsung, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (YES) menyampaikan, penyakit blas pada padi menjadi perhatian Pemkab Lamongan, karena dipastikan akan mengganggu produksi padi di Lamongan. Karenanya, perlu dilakukan tindakan pemberantasan penyakit tersebut, salah satunya dengan menggunakan kecanggihan teknologi, yakni drone.

“Ini akan menjadi prioritas, kami akan menambah jumlah lahan yang akan dilakukan gerdal. Karena penyakit blas bisa dikatakan penyakit yang berbahaya, jika tidak segera dilakukan penanganan,” jelas Bupati YES.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Lamongan, Sukriyah, pada kesempatan yang sama menuturkan, Gerdal penyakit blas dengan menggunakan drone ini sudah dilakukan sejak Rabu (01/06/2022) kemarin, dan akan terus dilakukan pada keseluruhan lahan sawah di Kecamatan Kedungpring.

Sukriyah menambahkan, Lamongan tergolong kawasan yang kronis endemis, terlebih penyakit blas merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur pylicularia grisea. Jamur ini dapat menginfeksi pada semua fase pertumbuhan tanaman padi, mulai dari fase pembibitan sampai pada fase generatif. Tanaman yang terserang penyakit blas memiliki ciri bercak coklat berbentuk belah ketupat pada daun tanaman padi.

“Kami melibatkan kemajuan dan kecanggihan teknologi yang ada di bidang pertanian. Dengan alasan akan lebih efektif. Dalam hal, menggunakan drone,” tutur Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan Sukriyah.

Dikatakannya, penggunaan drone dalam pengendalian penyakit blas ini akan lebih efektif, waktu pengerjaan kegiatan bertani jauh lebih cepat. Dengan drone untuk menyebarkan pestisida untuk penyakit blas hanya membutuhkan waktu 15 menit pada lahan 1 Hektar. Begitupun dengan banyaknya pestisida atau biayanya, yang biasanya secara manual menghabiskan 40 Liter untuk 1 Hektar, dengan teknologi ini hanya menghabiskan 10 Liter pestisida.

“Memasuki era baru yang penuh dengan kemajuan teknologi. Kita sebagai pemerhati dan pelaku bidang pertanian harus turut serta menerapkan, hal tersebut sebagai mengikuti revolusi perkembangan pertanian, dari situ kita dapat membedakan bertani dalam setiap kurun waktu,” pungkasnya. *[JP]

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

TERPOPULER

KOMENTAR