Suaraairlangga.com, Lamongan – Guna mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat Kabupaten Lamongan khususnya penangganan penyakit kejiwaan, pada Sabtu (26/02/2022), Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (YES) meresmikan RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Karangkembang di Kecamatan Babat. Hal tersebut sejalan dengan apa yang menjadi cita-cita beliau bersama Wabup Lamongan, Rouf.
Dalam sambutannya, Bupati YES menjelaskan, bahwa RSUD Karangkembang Babat memiliki keunggulan pada proses penanganan pasien dengan gangguan jiwa. Menurutnya, ini bukanlah hal yang mustahil, karena melihat perkembangan penyakit kejiwaan di Kabupaten Lamongan yang disampaikan oleh data lapangan, bahwa terdapat sekitar 3.346 masyarakat, dengan gangguan jiwa mulai ringan hingga berat. Bahkan pasca pandemi mengalami tren kenaikan 2,3 persen (75 jiwa), sehingga hal itu perlu adanya antisipasi.
“Untuk menanggani ganguan kejiwaan di Lamongan dan Kabupaten sekitarnya, sekali lagi saya menyampaikan kepada manajemen RSUD Karangkembang Babat ini untuk terus menyiapkan layanan sebaik-baiknya, melengkapi dari sisi manajemen maupun infrastruktur yang diberikan. Yang semuanya ini semata-mata untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dan pelayanan apapun kepada masyarakat, karena itulah sesungguhnya hakikatnya pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat,” jelas Bupati YES.
Bupati YES menambahkan, pada hari ini Kabupaten Lamongan telah meresmikan 3 RSUD, yakni RSUD Soegiri yang ada di Lamongan Kota atau Lamongan Timur-Tengah. Lalu RSUD Ngimbang di Kecamatan Ngimbang atau Lamongan Selatan, dan RSUD Karangkembang di Kecamatan Babat atau Lamongan Barat ini. Serta selanjutnya akan dibangun RSUD Paciran atau Brondong yang ada di Lamongan Utara.
“Sekarang Lamongan punya 3 RSUD, yakni RSUD Soegiri Lamongan, RSUD Ngimbang dan RSUD Karangkembang Babat ini. Selanjutnya cita-cita kami semoga segera terwujud adanya RSUD di daerah Paciran atau Brondong yang sekarang masih proses untuk pengadaan tanahnya. Semoga ini segera terwujud sehingga masyarakat di bagian selatan, tengah, barat, dan utara ini akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik,” terang Bupati YES.
Dalam kesempatan yang sama. Bupati YES menyerahkan bantuan berupa sembako dan protein hewani kepada penerima bantuan HCS (Home Care Service) di Desa Puncakwangi, Kecamatan Babat, juga menandatangani prasasti peningkatan Jalan Karangkembang-Gendongkulon.
“Selain mendekatkan pelayanan kesehatan melalui keberadaan RSUD, saya perintahkan juga kepada Kepala Dinas Kesehatan Lamongan untuk merehabilitasi Pustu-Pustu yang dianggap tidak layak menjadi layak, juga memperbaiki fasilitas guna memnghadirkan pelayanan yang sebaik-baiknya untuk masyarakat,” imbuh Bupati YES.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, Taufik Hidayat menerangkan perjalanan Puskesmas Karangkembang untuk menjadi RSUD sangatlah panjang. Mulai sekitar tahun 1990an dibangun dengan hanya melayani 5 desa, hingga ketika Lamongan memperoleh prestasi nasional mencapai bebas pasung, dan 2017-2019 (3 tahun) dibangun standar Rumah Sakit yang statusnya Puskesmas Plus dengan unggulan penanganan gangguan jiwa, kemudian tahun 2020 menjadi Rumah Sakit Pembantu dalam penanganan Covid-19 di Lamongan, menjadi Rumah Sakit Lapangan penanganan Covid-19, hingga akhirnya resmi dilaunching menjadi RSUD Karangkembang Babat dengan tipe D.
Tidak hanya itu, saat ini RSUD Karangkembang Babat juga telah dicukupi sarana prasarana maupun SDMnya. Pada sarana prasarana ada ICU, NICU, laborat kualifikasi rumah sakit, foto rontgen, ruang operasi, dan CT Scan yang atas perintah Bupati YES dipindahkan dari RSUD Soegiri ke RSUD Karangkembang Babat.
Selain itu di bidang SDM, hingga saat ini RSUD Karangkembang Babat terdapat layanan dokter spesialis anak, spesialis penyakit dalam, spesialis obstetri dan ginekologi (Kandungan), dokter bedah, dokter spesialis gangguan jiwa, dan spesialis saraf.
“Yakinlah bahwa kedepan RSUD Karangkembang Babat ini bisa memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Babat dan sekitarnya. Saya berpesan kepada Plt. Direktur dan seluruh jajaran RSUD Karangkembang, jadikan rumah sakit ini adalah berorientasi sosial oriented, jangan sekali-kali berpikir profit oriented, karena ini rumah sakit pemerintah. Hal tersebut seiring dengan keinginan Bapak Bupati YES yang selalu menekankan pelayanan kepada kemiskinan,” tutup Taufik Hidayat menerangkan. *[JP]