Suaraairlangga.com, Lamongan – Sebagai upaya meningkatkan kwalitas kesehatan masyarakat dan mewujudkan kesejahteraan petani, DPD APEDI Jatim (Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia – Jawa Timur) mulai mengolah lahan sawah DEMPLOT (Demontration Plot) seluas 2 hektar untuk ditanami padi organik, di Desa Deketagung, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Senin (08/11/2021).
“Alhamdulillah setelah dilakukan uji tanah sawah di Deketagung beberapa waktu lalu dengan kondisi PH tanah agak basa 7-8, maka saat ini APEDI Jatim mulai mengolah lahan sawah demplot di Deketagung seluas 2 hektar untuk ditanami padi organic,” kata Ketua Dewan Pembina DPD APEDI Jatim, M. Badrin Tholchah kepada awak media Bengawanpost ini.
Menurutnya, proses pertanian organic di Deketagung ini ramah lingkungan, karena tidak menggunakan pupuk dan pestisida (racun hama) kimia. Proses ini akan menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem di dalamnya.
“Proses pertanian organik dapat memperbaiki struktur dan kesuburan tanah, serta membangun ekosistem yang berkelanjutan. Proses pertanian organik juga dapat mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT). Karena pupuk yang digunakan itu pupuk – pupuk organik, seperti kompos, pupuk hijau maupun pupuk hayati. Untuk pemberantasan hama menggunakan pestisida alami yang dihasilkan dari daun-daunan dan buah-buahan yang difermentasikan secara alami,” ungkap M. Badrin T.
Ditambahkan, selain menyuburkan tanah, padi organic hasil budidaya di Deketagung ini akan diproses tanpa poles (tanpa bahan pengawet), sehingga menjadi beras organic yang jika dikonsumsi akan mengurangi kadar urea dalam darah yang selama ini telah menumpuk, karena kebiasaan mengkonsumsi beras yang dipupuk dengan urea.
Selain itu, lanjutnya. Dapat mengurangi kadar logam berat dalam darah, karena penggunaan insektisida kimiawi. Hal inilah yang dapat mencegah tubuh terserang berbagai macam penyakit berbahaya yang pada dasa warsa terakhir banyak diderita oleh masyarakat.
“Beras organik memiliki kandungan nutrisi dan mineral tinggi, kandungan glukosa, karbohidrat dan proteinnya mudah terurai, sehingga aman dan sangat baik dikonsumsi penderita diabetes. Beras organik baik untuk program diet, mencegah kanker, serangan jantung, asam urat, darah tinggi dan vertigo,” terang M. Badrin T.
Badrin juga menjelaskan, bahwa selain kesuburan tanah dan peningkatan kesehatan masyarakat, manfaat pertanian organic di Deketagung ini akan lebih menguntungkan petani, karena hasilnya bisa 2 kali lipat dan harga jual padi organic lebih tinggi dari padi biasa.
“Pertanian organic ini, dimungkinkan hasilnya 2 kali lipat bahkan lebih, meskipun peningkatannya secara bertahap seiring dengan perbaikan kondisi tanahnya. Dengan hasil produksi yang bagus, dan HPPnya lebih efisien, maka dengan harga yang ada di pasaran saat ini, InsyaAllah keuntungannya (margin) masih memadai. Karena Pupuk dan Unsur Hara yang diaplikasikan adalah diambil dari KOHE (Kotoran Hewan Ternak) dan Urine Hewan Ternak yang selama ini dianggap sebagai limbah dan tidak berharga,” jelas Badrin.
Dalam pantauan Bengawanpost, terlihat pengolahan sawah demplot seluas 2 hektar untuk budidaya pertanian organic di Deketagung berjalan dengan baik, para petani begitu bersemangat mengerjakannya. Semoga dengan adanya pertanian organic di Kabupaten Lamongan dapat kembali menyuburkan tanah sekaligus meningkatkan kwalitas kesehatan masyarakat dan menyesejahterakan petani di masa depan.
Muhammad Aldiyan Maulidin, salah satu pemuda Deketagung yang ikuti kegiatan ini menyampaikan, bahwa pertanian organic di Deketagung ini merupakan investasi jangka panjang, baik investasi untuk kesuburan tanahnya maupun investasi kesehatan manusia, dan investasi kesejahteraan petani. Karena sebagai daerah pertanian, Kabupaten Lamongan berpeluang Industri pertaniannya maju.
“Kami sangat senang adanya pertanian organic di Deketagung ini. Semoga sawahnya jadi subur dan petaninya sejahtera serta kwalitas kesehatan masyarakat meningkat dengan nanti mengkonsumsi beras organic hasil pertanian organic Deketagung,” harap Aldi. *[JP]