Suaraairlangga.com, Lamongan – SMPN 1 Kedungpring menjadi pioneer Lamongan Digital School di Kabupaten Lamongan. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi dalam Launching Digital School, Senin (29/03/2021).
“Alhamdulillah, saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kepala Sekolah SPMN 1 Kedungpring – Bu Sri Wahyuni bersama tim yang telah membuat inovasi Lamongan Digital School pertama di Kabupaten Lamongan. Hal ini sejalan dengan program 100 hari kerja saya, dan insyaallah akan diikuti oleh sekolah lain,” kata Bupati Yuhronur.
Bupati Yuhronur menerangkan, bahwa salahsatu program 100 hari kerjanya salah satunya yakni digitalisasi pelayanan publik termasuk dibidang pendidikan. Bupati menyebutkan bahwa terjadi perubahan-perubahan disekitar kita, sehingga kita harus mengikutinya dan membuat inovasi agar tak tertinggal.
“Telah terjadi perubahan besar, pertama yakni bonus demografi, dimana penduduk usia produktif lebih banyak daripada usia non produktif. Jika kita tidak bisa memanfaatkannya dengan baik, anugerah tersebut akan menjadi bencana. Kedua, yakni perubahan teknologi. Dengan sentuhan teknologi, contohnya teknologi dibidang pendidikan jika dimanfaatkan dengan baik, maka dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Yang ketiga, adalah perubahan perilaku. Adanya pandemi seperti ini serta perubahan social, kita dituntut untuk berubah membuat inovasi untuk menghadapi dunia baru,” terang Bupati Yuhronur.
Oleh karena itu, Bupati Yuhronur menyampaikan, agar kita harus punya komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kedungpring, Sri Wahyuni menyampaikan, bahwa sejak tahun pelajaran 2018/2019, semester genap telah melakukan langkah awal memulai kelas digital, dan saat ini telah menggunakan aplikasi untuk administrasi pelayanan sampai dengan pembelajarannya.
“Jadi saat ini hampir seluruh kegiatan di sekolah sudah bisa dilakukan secara digital, dari administrasi pelayanan, pembelajaran, evaluasi pembelajaran, ekstrakurikuler bahkan link dengan orang tua murid,” jelas Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni menambahkan, bahwa perpustakaan SMPN 1 Lamongan menjadi perpustakaan sekolah paling aktif Se- Indonesia dan telah mengunggah 11.008 buku. Bahkan siswa-siswa tidak perlu membawa banyak buku saat sekolah, karena sudah terdapat e-book yang sudah dishare kepada siswa. *[JP]