Suaraairlangga.com, Lamongan – Untuk bisa menjadi pelopor Kejayaan Lamongan, santri harus memiliki jiwa entrepreneurship. Hal tersebut disampaikan Bupati Yuhronur Efendi dalam orasi ilmiahnya pada wisuda santri Pondok Pesantren Sunan Drajad (PPSD) – Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Sabtu (27/03/2021).
Dalam orasi yang mengambil tema Menyiapkan Sumber Daya Manusia Unggul dan Mewujudkan Kejayaan Lamongan tersebut, Bupati Yuhronur menyampaikan, selain jiwa entrepreneurship, masih ada empat hal lagi yang harus dimiliki santri, yakni santri harus memiliki kecerdasan intelektual dan daya nalar yang tinggi, berjiwa kreatif, berinovasi dan harus berdiri diatas keteguhan dan keistiqomahan memegang prinsip karakteristik santri.
“Lima hal tersebut harus dimiliki santri untuk menghadapi tiga tantangan kedepan, yakni tantangan perubahan demografi, perubahan teknologi dan tantangan perubahan ekonomi,” kata Bupati Yuhronur.
Bupati Yuhronur menambahkan, selain itu santri dalam kehidupan sehari-hari juga harus meneladani Rasulullah SAW sebagai pemilik soft skill terbaik, dalam mewujudkan tujuan dengan menerapkan kunci utama berprestasi, yakni fokus pada tujuan, kesungguhan (sidq), kelayakan untuk dipercaya (amanah), komunikasi (tabligh) yang tepat sasaran dan kecerdasan.
“Saya berpesan kepada para wisudawan, untuk mendukung kelima aspek tersebut. Kita harus meneladani Rasulullah SAW, buat kita sebagai santri, kiprah Beliau dalam mewujudkan tujuan melalui penerapan konsep hidup, harus benar-benar kita teladani,” pesan Bupati Yuhronur.
Lebih lanjut Bupati Yuhronur menyampaikan, dalam rangka mendukung santri yang unggul dan kompetitif, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan telah mempersiapkan berbagai program yang dapat diakses oleh para wisudawan. Program tersebut antara lain, santri preneur, 10.000 wirausaha baru, beasiswa sampai S2 bagi santri berprestasi dan tidak mampu, serta beasiswa khusus Tahfidz.
“Kami telah mempersiapkan berbagai program yang bisa diakses oleh para santri yang diwisuda. Ada santri preneur, 10.000 wirausaha baru, beasiswa hingga S2 untuk santri yang berprestasi dan kurang mampu, serta beasiswa tahfidz. Selain itu juga, kami telah mempersiapkan program Lamongan religi sebagai sarana untuk menjaga syi’ar Islam,” jelas Bupati Yuhronur.
Diakhir orasinya, Bupati Yuhronur berpesan agar santri dan santriwati tidak berhenti belajar, menempuh ilmu agama maupun teknologi. Selain itu, juga harus terus menjaga silaturahim antar sesama, dengan Kyai, Ustadz dan Ustadzah, juga keluarga besar Pondok Pesantren Sunan Drajat.
“Kecerdasan, titel yang tinggi itu tidak berguna jika tidak ada sikap sosial. Semaju-majunya manusia harus menjaga silaturahim. Jangan lupakan kebaikan-kebaikan yang telah diberikan selama ini, serta jaga nama baik almamater,” pungkas Bupati Yuhronur berpesan. *[JP]