Suaraairlangga.com, Lamongan – Usai resmi dilantik dan diambil sumpahnya sebagai kepala daerah Kabupaten Lamongan hasil pilkada 2020, pada Sabtu (06/03/2021) dilaksanakan serah terima jabatan antara Plh Bupati Lamongan, Aris Mukiyono kepada Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Lamongan yang dipimpin secara langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Dalam arahannya, Gubernur Khofifah merasa takjub akan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan. Selain menjadi lumbung pangan Jawa Timur, Lamongan juga memiliki potensi UMKM yang sangat besar.
“Lamongan memiliki sentra kerajinan berupa kain tenun di kecamatan Maduran. Usaha yang sudah merambah ke berbagai daerah hingga pasar Timur Tengah ini tak membutuhkan banyak proses bahkan masih menggunakan peralatan tradisional,” ucap Gubenur Khofifah.
Namun demikian, peluang besar ini harus selaras dengan progres pemasarannya.
“Rupanya kain songket, tenun saya hampir 70 persen produk Lamongan. tapi belinya malah tidak di Lamongan. Nah peluang besar disini. Sehingga ketika kita berbicara UMKM harus ada marketnya,” ceritanya.
Selain kerajinan songket dan agrarianya. Lamongan juga memiliki potensi bahari yang luar biasa.
“Pertanian Lamongan ini menjadi lumbung padi Jawa Timur, Jatim juga sangat support terhadap modernisasi pasar ikan. Selain itu kehutanan, termasuk jagung, potensi bahari, tambak ikan di Lamongan sangat besar. Hal-hal ini menjadi bangkitnya ekonomi pasca pandemi,” terangnya.
Lebih lanjut, Gubenur Khofifah mengajak masyarakat semua untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lamongan
“Saya ingin mengajak kita semua untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lamongan,” ajaknnya.
Ditambahkannya, selain itu, hal yang terpenting adalah pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia), Ini arahan Pak Presiden RI pada bulan November tahun 2019 untuk seluruh bupati, seluruh Kades dan seluruh Kapolres. Harapannya, pembangunan SDM harus menghasilkan pekerja keras, dinamis, terampil dan menguasai ilmu pengetahuan maupun industry serta bertalenta global.
“Dengan membangun SDM Lamongan, nantinya diharapkan berdampak pada pengembangan teknologi digitalisasi dan sistem pelayanan publik serta memberikan langkah-langkah kreatif, termasuk bimbingan kesehatan,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menyampaikan kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Lamongan sesuai dengan harapan. Hal ini ditunjukan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat.
“Pada tahun 2020 IPM Lamongan sebesar 72,58, masuk dalam kategori tinggi dan peringkat 16 dari 38 kabupaten kota di Jawa Timur,” bebernya.
Di bidang perekonomian, pertanian Lamongan khususnya komoditi padi telah menjadi produsen terbesar di Jawa Timur sebesar 1.172.965 ton dan menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Di samping padi, produksi jagung dengan sistem yang lebih modern produktivitasnya mampu ditingkatkan dari yang semula 5,7 ton per Ha menjadi 10 ton per Ha
“Selain bidang pertanian, dalam bidang manajemen pemerintahan, Pemkab Lamongan telah melakukan reformasi birokrasi secara optimal. Hal ini ditunjukan dalam empat tahun berturut-turut Pemkab Lamongan mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selain itu sistem akuntabilitas pemerintahan (SAKIP) Kabupaten Lamongan selama dua tahun terakhir mendapat predikat “A” (Sangat Baik),” katanya.
Atas berbagai capaian warisan pendahulunya yang sudah baik ini, Bupati Yuhronur bersama Wabup Abdul Rouf akan menjaga kesinambungannya demi terwujudnya kejayaan Lamongan yang berkeadilan.
“Dalam mewujudkan visi tersebut, Kami memiliki 5 misi pembangunan, yakni fokus ekonomi, fokus pembangunan manusia, fokus infrastruktur, fokus kesejahteraan dan sosial serta dokus tata kelola pemerintahan,” tutur Bupati Yuhronur. *[JP]