Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Pemuda-pemudi anak petani di 4 desa, yakni Desa Gayam, Mojodelik, Brabowan dan Bonorejo yang tergabung dalam Taruna Tani Kecamatan Gayam – Kabupaten Bojonegoro, pada Jum’at (30/08/2019) mendapat kelas pelatihan perawatan tanaman labu madu (Butternut).
Labu madu menjadi komoditas yang ditanam para taruna tani yang tergabung dalam Program Sekolah Lapang Pertanian (SLP) 2019 ini, menjadi salah satu Program Pengembangan Masyarakat dari ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro (Unigoro).
Kelas yang dilaksanakan ini merupakan pembelajaran yang terakhir dalam pelaksanaan SLP 2019, dimana LPPM Universitas Bojonegoro memfokuskan pada pelatihan perawatan tanaman labu madu dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidang tanaman holtikultura yakni Rika Wulandari.
Para peserta mendapatkan penjelasan detil mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan sejak pembibitan labu madu hingga proses perawatan dan siap dipanen.
“Penyemaian bibit labu madu dapat langsung dilakukan pada media pembibitan, pada hari Ke- 5 dan seterusnya, biasanya benih sudah mulai berkecambah dan tumbuh jika sudah ada minimal 4 helai daun utama, bibit sudah dapat dipindahkan,” papar guru yang juga sarjana pertanian tersebut.
Ia juga meminta agar para taruna tani memperhatikan suplai air yang harus diberikan secara teratur serta melakukan pemupukan, mengingat kadar unsur hara yang dibutuhkan tanaman tidak selalu dapat diberikan oleh tanah.
Dalam kegiatan ini, para peserta juga melakukan tanya jawab secara langsung dengan kondisi tanaman labu madu yang telah mereka kembangkan. Kegiatan pelatihan juga dihadiri oleh Camat Gayam, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Rektor Universitas Bojonegoro dan Perwakilan ExxonMobil Cepu Limited.
“Harapan saya agar nantinya para taruna tani dapat terus mengembangkan ilmu yang didapat utamanya untuk budidaya labu madu ini, dan program yang dijalankan dapat singkron dengan program dari Pemerintah Daerah utamanya Kecamatan Gayam,” ujar Camat Gayam, Agus Hariyana dalam sambutannya.
Masih dalam kesempatan ini, Ali Mahmudi, selaku perwakilan dari ExxonMobil Cepu Limited juga mengapresiasi berlangsungnya program ini hingga akhir, dan ia juga meminta saran masukan dari para peserta maupun masyarakat setempat kaitan dengan Program Pengembangan Masyarakat yang diharapkan mampu efektif meningkatkan kualitas SDM, utamanya di wilayah Kecamatan Gayam.
Sementara itu, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB), Arief Januwarso bersyukur atas berlangsungnya Program SLP 2019 ini yang akan mencapai akhir program di tahun ini dan berharap apa yang telah diberikan dapat menjadi manfaat bagi semua pihak.
“Ini merupakan program di tahun Ke- 3 yang dijalankan EMCL bersama Universitas Bojonegoro, semoga apa yang kami berikan dapat menjadi manfaat. Dan saya mengapresiasi para peserta yang luar biasa, dengan tingkat kehadiran yang hampir selalu mencapai diatas 80 persen,” ungkap Ketua YSB.
Setelah kegiatan kelas ini usai, pendampingan akan tetap dilakukan kepada para taruna tani yang tengah mengembangkan tanaman labu madu dilahan miliknya. Penanaman labu madu ini, sendiri menjadi yang Ke- 2 setelah pada tahun lalu di program yang sama juga dilakukan penanaman tanaman yang memiliki nilai jual tinggi tersebut. *[JP]