Suaraairlangga.com, Lamongan – Menteri Luar Negeri (Menlu) Belanda, H.E Stephanus Abraham Blok mengunjungi Waduk Prijetan (Pridjetan) di Dusun Janten, Desa Tenggerejo, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Rabu (04/07/2018).
Saat menerima kunjungan tersebut, Bupati Lamongan, H. Fadeli bersama Sekretaris Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Muhammad Arsyadi dan lainnya ini, mengapresiasi Waduk Prijetan Lamongan yang meski berusia tua diatas 100 tahun lebih, namun masih berfungsi sampai sekarang.
“Dari 224 bendungan yang ada di Indonesia, 4 diantaranya berusia diatas 100 tahun dan salah satunya Waduk Prijetan di Kabupaten Lamongan ini yang masih berfungsi sampai sekarang,” ungkap Bupati Lamongan, H. Fadeli
Dijelaskannya, Waduk Prijetan Lamongan yang berlokasi di 2 Kecamatan di Kabupaten Lamongan, tepatnya di Desa Girik, Kecamatan Ngimbang, dan di Desa Tenggerejo juga Desa Mlati, Kecamatan Kedungpring ini, memiliki 6 anak sungai serta luas 231 hektar dengan kapasitas awal 12 juta meter kubik.
“Waduk Prijetan (Pridjetan) Lamongan ini sangat monumental, karena waduk peninggalan era kolonial Belanda yang dibangun tahun 1909 dan diresmikan tahun 1917 masih digunakan hingga hari ini untuk mengairi lahan pertanian di Kecamatan Kedungpring, Sugio dan Modo,” ujar Bupati Fadeli.
Selain meninjau Waduk Prijetan Lamongan. Menariknya, Menlu Belanda, H.E Stephanus Abraham Blok juga berziarah di makam leluhurnya Mevr JF A Dligoor, salah seorang pelaksana proyek pembangunan Waduk pada masa Belanda itu.
“Tujuan Menlu Belanda datang ke Waduk Prijetan Lamongan sekalian mengunjungi makam kakeknya yang berada di lokasi Waduk Prijetan Lamongan, dan makam tersebut di nisannya tertulis nama Mevr. JF A Dligoor kelahiran tahun 1860 dan meninggal tahun 1930,” jelas Bupati Fadeli.

Sementara itu, Menlu Belanda, H.E Stephanus Abraham Blok sangat senang melakukan perjalanan ke Waduk Prijetan Lamongan ini, karena bisa melihat pembangunan dan perkembangan yang pernah terjadi.
“Kami sangat senang sekali bisa bisa melihat masa lalu dan masa depan bersatu untuk membangun masa depan yang lebih cerah untuk Indonesia,” ucap Menlu Belanda, H.E Stephanus Abraham Blok dalam sambutannya.
Ditambahkannya, dengan keberadaan makam Mevr JF A Dligoor ini bisa menjadi salah satu tali yang bisa mempererat hubungan Indonesia dengan Belanda di masa depan. Terkhusus untuk dirinya yang punya ikatan khusus dengan Waduk Prijetan Lamongan karena leluhurnya dimakamkan di tempat tersebut.
“Khususnya untuk kami secara pribadi, karena kakek kami dulu kerja untuk kementerian PUPR jaman dulu. Jadi ini, merupakan dimana masa lampau ke masa depan menyatu untuk saya pribadi, karena keluarga kami terlibat disini,” tutur Step Blok (Pangilan akrab H.E Stephanus Abraham Blok, red).
Disampaikan pula, atas kunjungannya ini dirinya berharap bisa bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia khususnya di bidang sumber daya air. Kerjasama yang nantinya bisa diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan para petani khususnya di Kabupaten Lamongan.
“Adanya irigasi yang berasal dari Waduk Prijanten Lamongan ini untuk mengairi lahan pertanian. Semoga kami bisa bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia khususnya di bidang sumber daya air. Karena kebutuhan air sangat penting bagi petani, selain itu juga untuk ketersediaannya air bersih bagi masyarakat,” terangnya.
Step Blok juga menyampaikan, terkait wujud nyata dari kerjasama di bidang sumberdaya air, maka bagi mahasiswa asal Indonesia yang kuliahan di Belanda dalam jurusan bidang sumberdaya air akan diberikan beasiswa oleh kerajaan Belanda.
“Kerajaan Belanda telah menyiapkan program beasiswa bagi mahasiswa asal Indonesia yang mengenyam pendidikan di bidang sumber daya air di Belanda,” beber Step Blok.
Masih dalam kesempatan ini, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Muhammad Arsyadi menyambut baik kunjungan H.E Stephanus Abraham Blok ke Indonesia sebagai Menlu Kerajaan Belanda merupakan wujud nyata semakin kuatnya hubungan bilateral antara kedua negara.
“Kami berharap, dengan kunjungan ini bisa semakin memperat hubungan baik antara Indonesia dengan Belanda yang selama ini telah berjalan dengan baik,” pungkas Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Muhammad Arsyadi menjelaskan. *[JP]