Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Tiga terdakwa pengguna narkoba dengan inisial SR (18 th), IA (21 th), dan FF (27 th) divonis majelis hakim yang dipimpin Pransis Sinaga dengan pidana penjara selama 2 tahun. Hal itu sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar pasal 127 (pengguna) UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika.
Selain divonis 2 tahun, ketiga terdakwa tersebut benar – benar dibuat jera dan diharapkan tidak mengulangi perbutaannya lagi, dengan dikenakan denda Rp. 800 juta atau subsider pidana penjara selama 1 bulan, apabila denda tidak dibayarkan oleh ketiga terdakwa dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Bojonegoro, Kamis (22/02/2018).
Diketahui, sebelumnya vonis hukuman ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut ketiga terdakwa tersebut sebagai pengedar, dengan tuntutan pidana penjara selama 8 tahun, dan dikenakan denda Rp. 1 miliar atau subsider pidana penjara selama 6 bulan. Hal itu sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar pasal 112 ayat (1) jo pasal 132 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Namun, setelah melalui pemeriksaan perkara dan fakta persidangan, maka majelis hakim PN Bojonegoro yang mengadili kasus ini memutuskan ketiga terdakwa terbukti sebagai pemakai narkoba dengan jumlah barang buktinya relatif kecil yakni 0,417 gram dan alat hisab atau bong yang beberapa kali pernah dipakai ketiga terdakwa sebelumnya.
Sementara itu, Tri Astuti Handayani, selaku penasehat hukum ketiga terdakwa menerima putusan majelis hakim terhadap tiga terdakwa SR (21 th) warga Kelurahan Ledok Wetan – Bojonegoro, dan IA (21 th) warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk – Bojonegoro, serta FF (27 th) warga Desa Seduri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto ini.
“Kami terima keputusan majelis hakim yang menvonis ketiga terdakwa sebagai pengguna narkoba, dan mereka siap menjalani hukumannya, serta berjanji tidak akan meyalahgunakan narkoba lagi nanti,” pungkas Tri Astuti Handayani yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor II – Universitas Bojonegoro (Unigoro) saat menanggapi keputusan majelis hakim dalam kasus yang dibelanya itu. *[JP]
