Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro (Unigoro) bersama Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik dari bahan dedaunan kepada para petani di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jum’at (09/02/2018) siang.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Gayam ini, merupakan rangkaian realisasi Program Sekolah Lapang Pertanian (SLP) LPPM Unigoro, dan diikuti oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari para Petani dan Taruna Tani dari Desa Gayam, Mojodelik, Brabowan dan Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam.
Manager Program SLP LPPM Unigoro, Mas Arief Januarso, selaku narasumber menyampaikan, bahwa pelatihan pembuatan pupuk kompos berbahan daun ini, merupakan tindak lanjut dari pemberian beberapa ilmu tentang pertanian kepada para petani di Kecamatan Gayam.
“LPPM Unigoro bersama EMCL dalam program SLP ini, proaktif mendampingi para petani di Kecamatan Gayam. Hal itu, untuk meningkatkan kualitas pertanian di wilayah tersebut,” ujar Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB) – Unigoro dihadapan ratusan petani yang memadati acara ini.
Ditambahkannya, bahwa dirinya sangat mengapresiasi tingginya tingkat kehadiran petani dalam setiap kegiatan LPPM Unigoro. Hal tersebut menunjukkan, bahwa para petani di Kecamatan Gayam siap menerima ilmu – ilmu baru.
“Peserta yang hadir selalu penuh, di sini LPPM Unigoro hanya bisa berbagi ilmu. Untuk itu, semoga ilmunya bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pertanian di Gayam ini,” ucap Pria yang juga sebagai dosen FISIP Unigoro ini.

Dijelaskan pula, bahwa dengan penggunaan pupuk kompos akan mengurangi penggunaan pupuk kimia. Sehingga hal itu dapat memangkas biaya produksi pertaniaan, dan mengembalikan tingkat kesuburan tanah, serta akhirnya meningkatkan kualitas tanaman para petani.
“Saya berharap bapak – ibu semuanya bisa menerapkan apa yang sudah kita pelajari ini. Sehingga nantinya juga para petani Gayam dapat mempelopori peningkatan kualitas pertanian di Kabupaten Bojonegoro ini,” tandas Mas Arief Januarso penuh harap.
Masih dalam kesempatan yang sama, Ketua LPPM Unigoro, Laily Agustina Rahmawati (Mbak Laily) mengatakan, dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk organik ini, diharapkan petani bisa memproduksi pupuk sendiri dan tidak ketergantungan dengan pupuk pabrik.
“Tentu sangat bagus jika petani bisa kembali menggunakan pupuk organik bagi tanamannya, dan kami memberikan pelatihan agar petani bisa membuat sendiri pupuk kompos tersebut, dan dengan bahan baku daun tentu mudah untuk didapatkan petani,”kata wanita yang juga dosen Fakultas Pertanian (Faperta) Unigoro tersebut.
Sementara itu, dalam pelatihan tersebut juga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro yang menyediakan drum komposter untuk proses pembuatan kompos berbahan daun. Sehingga para peserta bisa langsung melihat bahan – bahan yang dibutuhkan, hingga proses pembuatan pupuk alami tersebut. *[JP]