Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Sedia payung sebelum hujan, itulah peribahasa yang tepat saat mengantisipasi dan menghadapi bencana banjir tahunan, tanah longsor dan angin puting beliung yang sering terjadi pada musim penghujan.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bersama Kodim 0813 Bojonegoro menggelar “Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana”, di lapangan Makodim setempat, Kamis (28/12/2017).
Apel kesiapsiagaan dihadiri langsung oleh Bupati Bojonegoro, Kang Yoto, Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Arh Redinal Dewanto, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro SH SIK MSi, dan Forpimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) lainnya.
Serta nampak hadir pula ratusan peserta upacara, yang terdiri dari para Perwira Staf, Danramil dan Babinsa jajaran Kodim 0813 Bojonegoro, Polres Bojonegoro, Brimob Bojonegoro, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bojonegoro, BakesbangLinmas, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Polisi Pamong Praja,
Bahkan adapula Taruna Siaga Bencana (Tagana), PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Bojonegoro, Senkom, Orari, Linmas, Tim SAR (Search and Resque), Pramuka Saka Wira Kartika Bojonegoro, dan relawan Se- Kabupaten Bojonegoro yang menyemarakkan kegiatan ini.
Bupati Bojonegoro, Kang Yoto selaku pimpinan apel mengatakan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam mengantisipasi dan menangani bencana alam, khususnya banjir tahunan yang sering terjadi karena meluapnya sungai Bengawan Solo yang melintasi Kabupaten Bojonegoro ini.
“Dalam mengantisipasi banjir perlu adanya peningkatan informasi dini dari wilayah hulu, khususnya perkembangan curah hujan, sehingga wilayah hilir sungai Bengawan Solo seperti Kabupaten Bojonegoro ini dapat meningkatkan kewaspadaan dini,” kata Bupati Bojonegoro, Kang Yoto.

Ditambahkannya, bahwa Pemkab Bojonegoro telah melakukan banyak kegiatan, mulai dari sosialisasi, Forum pengurangan resiko bencana, pembersihan saluran air dan perbaikan tanggul, dan pemasangan alat deteksi longsor di wilayah yang rawan terjadi longsor.
Lebih lanjut disampaikannya, bahwa untuk mengurangi resiko bencana, maka Pemkab Bojonegoro menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan segera melapor ke kepala desa atau perangkat desa, jikalau melihat atau merasakan ada tanda-tanda akan terjadinya bencana.
“Kita semua boleh bermandi keringat ataupun darah, supaya masyarakat tetap tenang dan nyaman dalam menghadapi setiap bencana alam yang datang. Pemkab Bojonegoro bersama TNI/Polri, BPBD, dan seluruh komponen akan siap memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat Bojonegoro dalam tanggap darurat bencana alam,” pungkas Kang Yoto.
Hal senada disampaikan Bojonegoro, Letkol Arh Redinal Dewanto, Menurutnya, bahwa penyelenggaraan apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana ini diharapkan bukan sekedar acara seremonial namun lebih sebagai wujud sinergitas seluruh komponen Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam yang setiap saat dapat terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
“Dengan adanya peristiwa bencana alam hendaknya kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran agar kesiapsiagaan terus ditingkatkan, serta dengan banyaknya peralatan maupun perlengkapan agar diimbangi dengan kerja keras, disiplin, bertanggungjawab, berdedikasi tinggi, dan yang terpenting adalah kita selalu siap dan tanggap melayani masyarakat, kalau perlu saat musim hujan dalam 24 jam kita harus siap,” tandas Letkol Arh Redinal Dewanto.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut sejumlah peralatan pendukung penanggulangan bencana disiapkan. Diantaranya perahu karet LCR, mobil pemadam kebakaran, mobil patroli Satpol PP, ambulance PMI dan Dinas Kesehatan Pemkab Bojonegoro, mobil evakuasi Basarnas dan BPBD, Truk evakuasi dan mobil ambulance dari Kodim 0813 Bojonegoro. *[JP]