Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Kabupaten Bojonegoro. yang terletak disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo adalah daerah langganan banjir, utamanya banjir dari luapan Sungai Bengawan Solo pada setiap masuk musim penghujan.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro tidak hanya berpangku tangan pasrah menyerah begitu saja dengan keadaan. Namun Pemkab Bojonegoro mempunyai cara tersendiri untuk melaluinya yaitu dengan menggelar “Festival Jazz Bengawan”.
Festival Jazz Bengawan yang dibuka langsung oleh Bupati Bojonegoro, DR. H. Suyoto (Kang Yoto), di Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan / Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (16/12/2017) ini, dimeriahkan dengan aneka kegiatan pedukungnya.
Dalam pembukaan Festival Jazz Bengawan ini juga, dihadiri Anggota Komisi VIII DPR RI sekaligus Bakal Calon Bupati (Bacabup) Bojonegoro, Kang Kuswiyanto, Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Arh Redinal Dewanto, Staf Public and Government Affair EMCL, Malik Mulky, dan undangan lainnya.

Faris Sigit selaku Ketua Panitia menyampaikan, bahwa Festival Jazz Bengawan ini merupakan bentuk gerakan mengajak masyarakat Bojonegoro yang tinggal dipinggir sungai bengawan untuk ikut menjaga bengawan solo. Yang mana kegiatan ini lahir dari kepedulian kepada bengawan, dan terinspirasi oleh kata Kang Yoto yakni “Sambut Banjir Dengan Bahagia”.
“Marilah kita semua peduli dengan kelestarian lingkungan sungai bengawan solo. Kepedulian itu bisa dimulai dari menjaga sungai dari sampah, dan juga harus ikut melestarikan tepi bengawan solo dengan menanaminya dengan tanaman,” tandas Faris Sigit seraya meminta.
Masih dalam kesempatan ini, Bupati Bojonegoro, Kang Yoto menyampaikan, bahwa membuat acara Festival Jazz Bengawan ini merupakan kegiatan yang sudah melampauai batas maximal. Karena kita menyambut banjir dengan mengadakan sebuah festival. Itu menandakan banjir bukan merupakan hal yang menakutkan lagi bagi masyarakat Bojonegoro.
“Marilah kita hadapi banjir ini dengan bahagia, karena dengan bahagia semua masalah yang kita hadapi bisa kita selesaikan. Tetapi yang terpenting, kita harus bersinergi dengan alam. Sebab alam merupakan bagian dari kita. Bila kita baik dengan alam, maka alam juga akan baik dengan kita,” ujar Bupati Bojonegoro, Kang Yoto saat membuka acara ini.

Sementara itu, usai pembukaan. Anggota Komisi VIII DPR RI sekaligus Bacabup Bojonegoro, Kang Kuswiyanto kepada media menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan Festival ini. Dan dirinya akan terus berjuang sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Komisi VIII DPR RI yang terkait dengan menjaga sungai Bengawan Solo dari bencana.
“Saya akan terus berjuang agar pelestarian sungai Bengawan Solo masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun 2018. Yang mana pelestariannya bisa dimanfaatkan untuk pertanian, wisata, dan hal lainnya. Sehingga dengan pemanfaat tersebut, maka hasilnya membawa kesejahteraan masayarakat,” ungkap Kang Kuswiyanto.
Perlu diketahui, aneka kegiatan Festival Jazz Bengawan yang digelar pada pagi – sore, diantaranya penanaman pohon di tepi sungai bengawan solo, dan pelepasan 3000 benih ikan ke sungai bengawan solo. serta pelepasan balon keudara yang sebelumnya diberikan tulisan penyemangat untuk dapat menjaga alam kita.
Serta ada Atraksi Band Pelajar, Atraksi Tim SAR BPBD di Bengawan, Kampanye jangan buang sampah ke Bengawan, Launching bank sampah Bengawan, juga ada Kampanye bahagia sambut banjir. Hal tersebut dilakukan Sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, dan sebagai simbol untuk mengajak masyarakat agar lebih menjaga alam dengan baik.
Selanjutnya pada malam harinya, ditampilkan Tari Tenghul, Musik Jazz Jacob (Jazz Community Bojonegoro), Musikalisasi Puisi para Pelajar dan Budayawan, Keroncong Etnik oleh Grup Musik Mas Pram Ledok. Lalu Musik Etnik Lokal Unen – Unen, kemudian penampilan Grup Musik Jazz asal Jakarta – Listra Natan Project, dan Penampilan puncak Guest Star Jazz Bengawan oleh Payung Teduh. *[JP]