Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Kabupaten Bojonegoro kembali mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) yang telah memasukkan Kabupaten Bojonegoro sebagai salah satu Kabupaten yang mendapatkan pendampingan menuju 100 Kabupaten/Kota Smart City di Indonesia.
Hal ini terungkap saat acara “Bimbingan Teknis (Bimtek) Dalam Rangka Menuju 100 Smart City Kabupaten Bojonegoro tahun 2017”, di Ruang pertemuan lantai 4 Gedung Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (17/07/2017) pagi.
Dalam kesempatan ini, Hari Kushariyanto, salah satu pendamping yang ditunjuk oleh Kemkominfo RI di Project Smart City mengatakan, bahwa dari target 100 kabupaten dan kota Smart City DI Indonesia ini. Ditahun 2017 ini terpilih 25 Kabupaten dan Kota yang akan didampingi menuju 100 kabupaten/kota smart city di Indonesia.
“Di tahun 2017 ini, dari 25 Kabupaten dan Kota ini salah satunya adalah Kabupaten Bojonegoro. Dipilihnya Kabupaten Bojonegoro ini, karena berdasarkan dari beberapa indikasi yang salah satunya Kabupaten ini dinilai positif dalam pengembangan IT, dan lain sebagainya yang menuju kearah smat city di Indonesia,” jelas Hari Kushariyanto.
Hari Kushariyanto menambahkan, bahwa pada dasarnya smart city serupa Sustainable Development Goals atau SDGs di waktu lalu. Untuk itu, dirinya bersama 22 pendamping lainnya mendapatkan kepercayaan dari Menkominfo untuk mendampingi dan menjadi mitra kabupaten dan kota menuju 100 kabupaten/kota Smart City Di Indonesia.
“Smart city itu bukan sekadar teknologi informasi dan aplikasi. Tapi smart city itu memprioritaskan penuntasan permasalahan, karena sebenarnya istilah smart city itu tidak baku. Artinya, daerah bisa menyebut sesuai kearifan lokal, misal kota pintar, kota cerdas maupun istilah lainya,” tambah Kushariyanto.
Sebelumnya masih dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur P dalam laporannya selaku ketua penyelenggara mengatakan bahwa kegiatan Bimtek kali ini merupakan keberlanjutan dari mekanisme pemilihan 100 Kabupaten Kota Smart City yang diselenggarakan oleh Kemkominfo RI kepada seluruh kabupaten dan kota se Indonesia.
Setelah terpilihnya Bojonegoro ini, lanjut Kusnandaka, pada tanggal 22 Mei lalu dilakukan Penandatangan kerjasama antara Kabupaten Bojonegoro dan Kemkominfo RI menuju 100 kabupaten/kota smart city di Indonesia. Kemudian Bupati mengeluarkan Keputusan Bupati Bojonegoro Nomor 188/207/KEP/412.013/2017 tentang Dewan Smart city.
“Setelah terpilihnya Bojonegoro, maka dibentuklah Dewan Smart city yang melibatkan semua komponen 4 sekawan di Kabupaten Bojonegoro. Mulai Pemerintah, Bisnimen, Akadimisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat untuk pengembangan Smart City,” ucap Kusnandaka.
Selain itu, Kusnandaka juga menyampaikan, bahwa untuk implementasi IT di Bojonegoro sudah dilakukan di beberapa OPD. Antara lain Dinas Pertanian, Dinas Perhubungan dan Dinas Koperasi dan UKM serta sektor lainnya.
Sementara itu, Asisten III Pemkab Bojonegoro, Yayan Rohman saat membacakan sambutan Bupati Bojonegoro mengatakan, terpilihnya Kabupaten Bojonegoro ini merupakan suatu tantangan dan kebanggaan bagi Kabupaten Bojonegoro. Karena jika ditilik dari sejarah panjang Kabupaten Bojonegoro dimana hidup di daerah ini kemiskinan adalah bagian hidup.
“Terpilihnya Bojonegoro sebagai Smart City merupakan suatu tantangan dan kebanggaan, karena sejarahnya lebih mudah untuk menjadi miskin jika hidup di Bojonegoro. Apalagi didukung lagi bahwa 40 persen lebih wilayah Bojonegoro adalah wilayah hutan, sehingga banyak daerah yang tidak terjangkau IT,” ungkap Yayan Rohman.
Lebih lanjut Yayan Rohman menyampaikan, belum lagi Bojonegoro bukanlah daerah jujukan wisata, maupun bukan daerah pendidikan sehingga banyak vendor yang tidak tertarik untuk pengembangan IT diwilayah kita. Namun dengan kondisi tersebut kita harus tetap berjuang untuk mewujudkan Bojonegoro sebagai Smart City.
“Untuk Smart City di Kabupaten Bojonegoro ini, adalah fokus pada pengembangan dan strategi apa yang akan dilakukan di Bojonegoro. Apalagi Bojonegoro telah memiliki 5 rencana Aksi antaralain revolusi data, open data kontrak, peningkatan kualitas layanan publik serta peningkatan kapabilitas desa dan tata kelola keuangan,” pungkas Yayan Rohman membacakan sambutan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto. *[JP]