Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Setelah dinyatakan lolos seleksi administrasi, Rabu (01/2/2017), Rombongan Tim Penilai Lapangan Pelaksana terbaik Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan melakukan tinjauan lapangan di Desa Mojodeso, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Rombongan yang dipimpin Umi Yuniati dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Propinsi Jawa Timur ini diterima langsung Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Bojonegoro, Dra. Hj. Mahfudhoh Suyoto, M.Si., yang didampingi Wakil Ketuanya Ny Mien Setyo Hartono, dan Ny Ani Soehadi Moeljono.
Diketahui, Desa Mojodeso ini berhasil masuk 4 besar Lomba Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan, Posyandu, dan PHBS tingkat Propinsi Jawa Timur untuk pelaksana terbaik lingkungan Bersih dan Sehat. Hal ini sebagaimana tertulis dalam surat TP PKK Propinsi Jawa Timur, Nomor 13/Pokjl/PKK Prov/I/.2017 tertanggal 27 Januari 2017.
“Kita berbangga karena saat ini Bojonegoro masuk di 4 besar tingkat nasional. Meski surat baru datang 30 Januari 2017, dan tanggal 1 Februari penilaian lapangan, namun kita bersyukur bisa menyambut kedatangan rombongan tim penilai dari tingkat Propinsi Jawa Timur ini,” ujar Ketua TP PKK Bojonegoro, Hj. Mahfudhoh Suyoto dalam sambutannya.
Selain itu, Hj. Mahfudhoh Suyoto menyampaikan selamat datang kepada rombongan tersebut di Bojonegoro, yang dalam rangka penilaian lapangan kesatuan gerak PKK KKBPK Kesehatan di Bojonegoro. Inilah kondisi Desa Mojodeso yang dilaporkan di Propinsi beberapa waktu lalu, sebagai Desa yang bebas ODF demikian pula AKI dan AKB Nol.
“Masuk do Mojodeso deso roso kutho, karena kondisi lingkungan yang demikian indah dan asri. Adapun bersih, sehat dan indah ini tak semata mata karena lomba, namun telah menjadi bagian hidup. Demikian pula semangat gotong royong bagi warga Desa Mojodeso Kecamatan Kapas ini sudah menjadi sendi kehidupannya,” ucap Hj. Mahfudhoh Suyoto.
Hj. Mahfudhoh Sutoyo menambahkan, Pemkab Bojonegoro melalui kebijakan Gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC), memberikan keleluasan kepada Desa untuk berinovasi sesuai kemampuan Desanya masing-masing dalam mewujudkan wong jonegoro yang lebih sehat, lebih produktif, lebih cerdas dan lebih bahagia.
“Bojonegoro berharap dengan GDSC, dapat mewujudkan lingkungan Desa yang bersih dan sehat. Yang mana mampu menjadikan masyarakat tak saja sehat lingkungan, namun juga sehat batin dan bahagia, sehingga menjadi manusia produktif, setelahnya akan bergerak menuju peningkatan ekonomi dan terwujudnya kebahagiaan,” harap Hj. Mahfudhoh Sutoyo.
Sementara itu, Ketua TP PKK Desa Mojodeso menjelaskan, bahwa gerakan lingkungan bersih dan sehat di Desa Mojodeso ini mendapatkan dukungan semua pihak, dengan kebijakan pembangunan program LBS, yang antara lain Bank Sampah yang terbentuk di setiap Rukun Tetangga, kader jumantik di setiap RT dan kader lingkungan.
“Untuk mewujudkan gerakan lingkungan bersih dan sehat di Desa Mojodeso, kami terapkan berbagai inovasi. Diantaranya ada Bank Sampah, gerakan Go Green melalui pemanfaatkan pekarangan dan Kebun Sehat Bergizi Posyandu (KSBP). ODF, Positive Defience, kelas ibu hamil, Kartu Posyandu Sehat, Dawis, dan lainnya,” jelasnya.
Disampaikan juga, bahwa pembuatan daur ulang sampah tak hanya mengolah sampah, namun sudah memiliki nilai jual dari bahan sampah ini, beberapa produk yang dihasilkan oleh bank sampah, antara lain aneka produk kerajinan tangan seperti vas bunga, tempat tisu, bunga, dompet maupun tas, yang semuanya sudah dipasarkan.
Lebih lanjut dipaparkan, 100 persen sejumlah 676 KK menggunakan air bersih. Lalu 664 rumah sehat dan 80 rumah kurang sehat. Dari 554 rumah 25 diantaramya belum bebas jentik. Serta seluruh KK di desa Mojodeso sudah melakukan pemilahan sampah organik dan non organic 1.500 lubang biopori sudah di buat di 15 RT. *[JP]