Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Upaya meningkatkan pengetahuan para pemuda tentang kecintaan terhadap tanah air dan berbela negara, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Trucuk dan Kecamatan Kanor menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD), di PP Al-Rahmani, Desa Kanten, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Selaku narasumber, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M. Herry Subagyo mengapresiasi kegiatan DTD GP Ansor ini. Yang mana Banser GP Ansor merupakan komponen cadangan dalam rangka pertahanan, yang sesuai dengan Pasal 30 UUD 1945 yaitu tentang hak dan kewajiban setiap warga negara untuk bela negara.
“Jaman dulu kita masih merasakan kentalnya rasa gotong-royong, persaudaraan, silaturrahmi, dan saling menghormati dalam kehidupan kita. Namun saat ini agak susah ditemukan lagi rasa itu, bahkan dengan tetangga sendiri kita tidak saling kenal. Sehingga, kita perlu untuk menumbuhkan kembali sikap itu,” ujarnya, Sabtu (28/01/2017).
Selain itu, pada acara yang bertema “Satu Komando Satu Barisan: Merawat Tradisi, Menjaga NU Dan NKRI” tersebut, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M. Herry Subagyo menyampaikan berbagai konflik yang akan mengancam Indonesia, karena akan terjadinya perebutan sumberdaya alam dan energi.
“Negara kita, berada digaris ekuator yang memiliki dua musim, dan sumberdaya alamnya melimpah, maka akan menjadi incaran oleh negara lain. Karena pertumbuhan penduduk dunia tidak bisa terkendali, sehingga kebutuhan pangan, air dan energi akan bertambah, yang berakibat konflik untuk menguasai sumber energi itu,” kata Letkol Inf M. Herry Subagyo.
Diakhir sambutannya, Letkol Inf M. Herry Subagyo berpesan untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban secara bersama, agar terjaganya rasa kedamaian dan kebhinekaan. Caranya dengan utamakan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan setiap permasalahan, yang sesuai dengan jatidiri dan budanya bangsa Indonesia. *[JP]