Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Prestasi tak terkira ternyata datang dari sektor wisata di Bojonegoro. Ya sektor wisata domestik ternyata mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Tak tanggung-tanggung kenaikan sektor ini mencapai 305,5 persen, fantastis bukan. Padahal sektor ini di tahun 2015 ditargetkan 378 juta rupiah, dan ditahun 2016 ini ternyata mampu menyumbang 1 milyar 532 juta 857 ribu 500 rupiah.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro, Heru Sugiharto menyampaikan penerimaan pendapatan sektor wisata ini dari Dander Water Park, Api Abadi Kayangan Api, Waduk Pacal, Pesanggrahan Tirta Wana Dander dan Gedung Serba Guna.
“Dander Water Parklah yang memberikan pemasukan terbesar yakni mencapai 815.211.000, kemudian disusul objek wisata Kayangan Api yang mampu memberikan kontribusi sebesar 428.371.000,” ujar Heru Sugiharto, Kamis (12/01/2016).
Selain itu, Waduk Pacal juga memberikan pendapatan asli mencapai 97.175.000, dan Pesanggaran Tirtawana Dander 105.100.000, terakhir adalah Gedung Serba Guna yang mampu memberikan kontribusi 87.000.000 rupiah.
Heru menambahkan, bahwa kenaikan tersebut merupakan suatu hal yang menggembirakan, yang mana sektor wisata kita mulai bergeliat dan menarik wisatawan meskipun domestik dan beberapa wisatawan luar daerah.
“Sejak beberapa tahun lalu Bojonegoro memang merintis sektor wisata, dan ditahun ini diperkuat dengan dukungan sektor ekonomi kreatif berbasis kerakyatan, yang mana sektor ini dinilai akan memberikan efek yang positif, karena kita tak selamanya harus bergantung pada sektor migas maupun agraris pertanian,’ tambah Heru.
Kabag Humas menjelaskan bahwa tingkat kunjungan di tiga objek wisata di Bojonegoro tersebut, ditahun 2016 mencapai 167.189 pengunjung, atau naik 267,86 persen. Dibanding dua tahun sebelumnya, ditahun 2015 pengunjung di tiga sektor wisata ini hanya 53.624 pengunjung dan ditahun 2014 diangka 40.920 pengunjung.
Menurut Heru, adapun penyebab kenaikan jumlah kunjungan ini, salah satu dikarenakan adanya beberapa peningkatan infrastruktur mulai jalan dan tersedianya beberapa fasilitas lain meskipun belum dia capaian maksimal.
“Banyak factor penyebab kenaikan jumlah kunjungan. Adapun kunjungan terbanyak pada tahun 2016 di Dander Water Park mencapai angka 90.639 pengunjung, kemudian di objek wisata Kayangan Api yang mencapai 56.915 pengunjung, dan terakhir di Waduk Pacal yang didatangi oleh 19.635 pengunjung selama tahun 2016 ini, jelasnya.
Melihat begitu besarnya potensi wisata di Bojonegoro ini, lanjut Heru. Maka Pemkab Bojonegoro pada tahun 2017 ini mencanangkan bahwa sektor wisata akan menjadi salah satu sektor yang akan dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
“Kebangkitan ini diharapkan akan menjadi geliat baru pergerakan ekonomi di Kabupaten Bojonegoro, sekaligus meningkatkan sisi kekuatan ekonomi kerakyatan yang bersumber pada potensi wilayah baik ekonomi kreatif, wisata dan sektor lain seperti budaya, kuliner dan lain sebagainya,” harap Heru Sugiharto.

Sementara itu, data dari Disbudpar Pemkab Bojonegoro menyebutkan, bahwa selama 2016 ini setidaknya ada 10 objek wisata di Bojonegoro yang mulai dilirik oleh wisatawan. Yakni dilihat dari tiket masuk Dander Water Park 90.639 pengunjung, Kayangan Api mencapai 56.915 pengunjung, Waduk Pacal 19.653 pengunjung.
Selain 3 Objek wisata tersebut, ada Objek wisata lain yang mulai dilirik. Yakni wisata Tubbing Growgoland di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, yang ditahun 2016 mencapai 2.200 pengunjung, Wisata Kedungmaor di Kecamatan Temayang mampu ada 1.286 pengunjung. Watu gandul sejumlah 470 pengunjung.
Bahkan wisata Negeri Atas Angin di Kecamatan Sekar mulai bulan April lalu ternyata telah dikunjungi 82.443 wisatawan lokal. Sedangkan wisata Agro Belimbing Desa Ngringinrejo 129.600 pengunjung, wisata edukasi Gerabah Desa Rendeng, Kecamatan Malo 13.342 pengunjung, Wali Kidangan 1.946 pengunjung,
Selanjutnya Wisata Migas Wonocolo Kecamatan Kedewan 3.255 tamu, Agroguna Farm di Kecamatan Kapas 36.500 pengunjung. Wisata Malam Go Fun Jl. Veteran 237.000 pengunjung selama 4 bulan. Sedangkan wisata Agrowisata Salak, dan wisata edukasi Mojodeso didatangi masing-masing 1.300 pengunjung dan 300 wisatawan lokal. *[JP]