Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Dalam rangkaian Sekolah Sungai untuk Gerakan Pengurangan Resiko Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro menggelar Apel 1000 relawan peduli sungai dari berbagai unsur, di lapangan Desa Ledok Kulon, Kecamatan / Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (25/10/2016).
Apel yang dihadiri Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto (Kang Yoto) selaku Inspektur Apel sekaligus membuka kegiatan bersih-bersih sungai Bengawan Solo ini, dihadiri pula Wabup Bojonegoro, Drs. Setyo Hartono, Kodim 0813 Bojonegoro, Polres Bojonegoro, Brimob, BNPB, Kalaksa BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo, Forkopimda dan lainya.
Inspektur Apel, Kang Yoto dalam pengarahannya menjelaskan bahwa, Bojonegoro sebagai daerah hilir sungai Bengawan Solo setiap musim hujan selalu menjadi langganan bencana banjir. Namun masyarakat tidak boleh menyerah dengan keadaan, caranya semua saling menjaga lingkungan, diantaranya dengan adanya relawan ini. Bahkan kalau bisa saat banjir tetap produktif dengan ciptakan kreatifitas wisata banjir.
“Perlakukan Bengawan ini penuh kelembutan bukan dengan keserakahan, agar tidak terjadi lagi banjir bandang seperti tahun 2007-2008 di Bojonegoro ini. Selain itu, Pemkab sudah meminta fihak Hulu Sungai Bengawan Solo yang berada di Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, selalu membuka pintu airnya setiap hari di bulan-bulan ini agar debit airnya terkontrol,” jelasnya. *[Id/JP]