Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre III dan Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro bersama Tim Serapan Gabah dan beras petani (Sergab) Kodim 0813 Bojonegoro bersama, kembali turun ke lapangan lakukan penyerapan hasil panen padi (Gabah) petani di Desa Kedungrejo dan Desa Kauman, Kecamatan Baureno, Selasa (30/08/2016).
“Dua Desa ini sedang mulai panen, dengan memanfaatkan sistem areal. Yakni sistem pengairan yang memanfaatkan aliran dari Sungai Bengawan Solo,” demikian disampaikan oleh Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0813 Bojonegoro, Mayor Inf Widodo.
Lahan pertanian padi dalam sistem areal di Dua Desa dengan luas lahan 600 hektar tersebut, menghasilkan 6 ton per hektarnya. Maka panen padi diperoleh 3. 600 ton, jika diambil 20% maka gabah yang dijual ke Bulog mencapai 70 ton.
Sementara itu, Tim Sergab Mabesad, Kolonel Kav Erdy J. Lumintang, mengatakan bahwa Bulog Sub Divre III Bojonegoro telah membuat kesepakatan tertulis bersama Gapoktan Sejahtera, yaitu membeli hasil panen padi Desa Kedungrejo sebanyak 70 ton gabah kering sawah.
“Sebagai tanda jadinya, Bulog menyerahkan uang muka sebesar 30 juta secara simbolis kepada Ketua Gapoktan Sejahtera. Setelah itu, pembayaran selanjutnya akan dilakukan di Bulog sesuai dengan gabah yang disetor,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Gapoktan Sejahtera, Nur Hasim, mengatakan bahwa pihaknya menjual Gabah kepada Bulog untuk membantu pemerintah dalam pengadaan kebutuhan pangan.
“Melalui Bulog Bojonegoro ini, kami ingin membantu pemerintah untuk ketahanan pangan nasional. Makanya kami menjual Gabah ke Bulog dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp. 3.700 per kilogramnya, dan kami menjual 20% panen padi warga Desa, yakni 70 ton,” ujarnya.
Turut hadir dalam Sergab tersebut, Camat, Wardoyo, Kapolsek, AKP Mashadi, Kades, M. Zaenuri, Satker Bulog, Muslimin dan Ardian serta para Danramil Jajaran Kodim 0813 Bojonegoro. *[JP]
