Suaraairlangga.com, Lamongan – Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (FK-THL TBPP), merencanakan unjukrasa besar-besaran di depan Istana Negara Jakarta, mulai tanggal 06 September 2016 hingga beberapa harinya. Unjukrasa ini bertujuan mendesak Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) untuk segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengangkatan mereka menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Menurut Korwil Aksi FK-THL TBPP Jatim II (Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban), Adinda Teguh (Dinda), “Tujuan unjukrasa kali ini untuk mendesak Presiden Jokowi segera mengeluarkan Perpres pengangkatan THL TBPP menjadi ASN. Karena sudah banyak yang kami lakukan, mulai dari unjukrasa tahun 2013. Lalu beberapa kali audiensi, hearing dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, namun nihil hasilnya,” ujarnya.
Selanjutnya Dinda menjelaskan, pihaknya pernah melapor ke Komisi Ombudsman, dan laporannya sudah pernah ditindaklanjuti dengan melakukan mediasi berbagai pihak. Bahkan puncaknya pada putusan MK tanggal 15 Juni 2016 yang menolak gugatan atas perkara pemohon No. 9/PUU-XIII/2015. Yaitu gugatan atas beberapa pasal dalam UU ASN No.05 tahun 2014 yang bertentangan dengan UUD 1945. Tapi lagi-lagi hasilnya belum memuaskan.
Selain itu, Dinda menyampaikan pula bahwa rata-rata THL TBPP telah bekerja 10 tahun. Sedang tugas THL TBPP berkewajiban memberikan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kepada petani agar lebih sejahtera, namun kesejahteraan THL TBPP juga harus mendapat perhatian. Apalagi prestasi THL TBPP mulai tahun 2007, terbukti mampu menyumbang peningkatan produksi padi hingga pengawalan serap gabah petani ke Bulog.
“Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No.65/PMK.02/2015, tentang standard biaya masukan tahun anggaran 2016. Seharusnya honor dan BOP THL TBPP strata terendah Rp. 2.420.000, dan strata tertinggi Rp. 3.120.000 perbulanya. Namun ada diantaranya kami yang hanya dapat honor dan BOP sebesar 1,5 juta per bulan. Honor ini, sudah mengalami kenaikan sebab sebelumnya hanya mendapat 1 juta selama 8 tahun,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Koordinator FK-THL TBPP Lamongan, Said, “Unjukrasa ini melibatkan 20.000 orang THL TBPP se-Indonesia. Rencananya 120 orang THL TBPP dari Kabupaten Lamongan ikut demo ke Jakarta. Kami akan ke Jakarta naik Kereta Api dan ini adalah unjukrasa ke sekian kalinya, namun hingga saat ini belum berhasil,” pungkasnya. *[Mu/JP]