Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Bertempat di Ruang Angling Dharma Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Kamis (18/08/2016) pagi, Wakil Bupati Bojonegoro, Drs. H. Setyo Hartono, MM., memberikan arahan dan pembinaan kepada seluruh anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dilingkup Pemkab Bojonegoro. Tampak hadir dalam kesempatan ini Asisten I, Djoko Lukito dan Kepala Satpol PP, Drs. Gunawan.
Mengawali sambutannya Wabup Setyo Hartono menyampaikan, bahwa masalah Satpol diantaranya, adalah masih banyak tenaga yang masih Non PNS. Hampir 100 dan banyak anggota Satpol yang tidak bisa menduduki jabatan, paling banyak hanya Kasi Trantib. Intinya dirinya secara pribadi sangat memikirkan hal itu, namun apa daya aturan di pemerintah pusat terkait moratorium PNS.
“Ketika sudah menentukan pilihan menjadi PNS atau PTT, kita harus memedomani apa yang menjadi tugas dan fungsinya. Satpol induknya di Satpol Kabupaten. Meski ditugaskan di Kecamatan, Satpol PP harus selalu menjadi Contoh yang baik. Terkait masalah kesejahteraan saat ini masih dicari regulasi yang tepat,” katanya.
Selain itu, Wabup menyatakan, bahwa untuk memantau kondisi dilapangan, maka Satpol PP harus senantiasa turun ke lapangan. Dirinya tidak keras, hanya ingin mengajak baik dan lebih dispilin, hal ini semata-mata untuk peningkatan kinerja dan layanan. Karena Satpol PP adalah penegak perda, jika satu orang membuat ulah. Maka tidak pandang bulu apakah itu tenaga honorer atau PNS maka korps baju coklat Satpol PP yang akan tercoreng
“Satpol harus aktif untuk turun lapangan. Berkaitan dengan penilaian kinerja, seharusnya ada perbedaan mereka yang bekerja baik, setengah baik atau sama sekali tidak bekerja. Sehingga tidak menimbulkan kecemburuan. Selama ini, antara yang bekerja baik dan asal-asalan selalu sama, seharusnya ada reward and punishment,” ujarnya.
Masih menurut Wabup, Satpol PP sebagai penegak perda, godaannya luar biasa. Sehingga satpol harus bisa menjaga kewibawaannya. Kedepan, Satpol PP akan bersinergi atau ada penggabungan dengan Linmas atau Keamanan Rakyat (Linmas), maka beradaptasilah dengan mereka. Karena selama ini Linmas tidak mendapatkan gaji, dan Linmas itu banyak membantu jaga keamanan dan lingkungan sekitarnya.
“Dalam bekerja jangan pikirkan jabatan atau kedudukan, jika bekerja benar maka rejeki akan mengikuti. Untuk teman-teman dilapangan harus satu misi dan visi, yakinlah rejeki yang didapat dengan cara tidak benar maka tidak akan membawa keberkahan dalam hidupnya. Apalagi Fenomena adanya Satpol yang terlibat adu fisik harus dihindari. Menjaga emosional masing-masing jangan sampai terjerumus pada hal yang tidak penting,” pungkasnya.
Sebelumnya Kepala Satpol PP Pemkab Bojonegoro, Drs. Ahmad Gunawan dalam laporannya melaporkan bahwa Anggota Satpol 204 orang dengan rincian 78 PNS dan PTT sejumlah 126 seluruh Bojonegoro. Kasatpol menandaskan bahwa melihat banyak fenomena yang berkembang dibeberapa daerah maka jajaran Satpol PP Bojonegoro berkumpul untuk menyatukan visi dan misi. *[JP]
