Suaraairlangga.com, Lamongan – Wisata Bahari Lamongan (WBL) pada hari Kamis (14/07/2016), sejak pagi begitu ramai dipadati ribuan pengunjung untuk menyaksikan Festival Kupatan Tanjung Kodok Lamongan (FKTL) 2016, yang diramaikan parade perahu hias dengan mengitari bibir laut di seputar Dermaga Marina WBL dan perlombaan berbagai macam jenis kupat dengan lauk pauknya serta hiburan lainnya, hadir pula para anggota Forkopimda dan sejumlah pejabat.
Festival yang digagas Pemkab Lamongan dibuka dengan Tari Mayang Madu yang diilhami kegigihan syiar Islam oleh Sunan Mayang Madu di Lamongan ini, berasal dari tradisi yang mati suri sejak 2010. Menurut Fadeli, Bupati Lamongan sebelum menaiki perahu hias, “Tradisi kupatan di Tanjung Kodok ini dihidupkan lagi. Karena tersirat filosofi yang cukup tinggi, mengenang syiar yang dilakukan oleh Sunan Drajat dan Sunan Sendang Dhuwur,“ katanya.
Selain itu, harapan adanya Festival ini bisa menjadi referensi bagi wisatawan yang datang ke Kabupaten Lamongan. “Kupatan bisa menjadi agenda tahunan yang bisa menjadi ikon tradisi Lamongan dan sebagai promosi Wisata Bahari Lamongan yang merupakan kebanggaan Lamongan, apalagi WBL ini diakui masuk ke dalam 25 tempat wisata terbaik di Asia,” ujar Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Yuhronnur Effendi.
Sementara itu, parade kapal hias yang diikuti 17 perahu dari 17 Rukun Nelayan (RN), yang menjadi juara yakni dari RN Kandangsemangkon sebagai juara 1, juara 2 dari RN Blimbing, juara 3 dari RN Brondong dan juara harapan 1 RN Lohgung. Jalannya Festival berlangsung cukup meriah, sambil melihat berbagai hiburan, masyarakat diajak makan ketupat bersama sebagai bentuk silahturahim.
“Kami sangat mengapresiasi Festival ini. Semoga diadakan setiap tahun dan kedepannya dapat melibatkan banyak perahu lagi dan jenis lomba perahu hiasnya lebih variatif sesuai kriteria perahu besar/kecil serta dapat disaksikan oleh masyarakat lebih banyak lagi,” ungkap M.Sholich, Ketua RN Sidokumpul kepada Bengawanpost seusai acara. *[Mu/Id]
