Suaraairlangga.com, Lamongan – Bulan Ramadhan adalah bulan berbagi, setiap bulan Ramadhan tiba, maka pemandangan sehari-hari yang kita saksikan adalah berlomba berbuat kebajikan. Kebajikan ada yang hanya bersifat individu ada juga bersifat sosial. Kebajikan yang bersifat individu misalnya tidak absen setiap malam menunaikan ibadah sholat tarawih, melantunkan ayat-ayat suci Alquran, memperbanyak sholat-sholat sunat dan zikir. Sedangkan kebajikan yang bersifat social adalah bersedekah, artinya aktivitas kita itu ikut berdampak terhadap orang lain. Sedekah juga dapat diartikan dengan hal-hal lain yang tidak harus berupa uang.
Seperti halnya aksi donor darah di Warung Kopi (Warkop) Klutik Kabupaten Lamongan malam ini Sabtu, 25 Juni 2016. ini cukup menarik, karena biasanya kegiatan donor darah jarang dijumpai dilaksanakan di warkop. Hal ini menunjukkan kreatifitas warga setempat yang bekerjasama dengan PMI Lamongan, karena pada kondisi saat ini di Lamongan warkop adalah tempat nongkrongnya warga masyarakat dan juga pemuda pada umumnya, sehingga cocok kegiatan tersebut dilaksanakan, sehingga kegiatan yang kesannya serempun menjadi menarik dan menjadikan daya tarik mereka yang berminat ikut partisipasi didalamnya sambil minum segelas teh hangat ataupun susu dan kopi serta sambil melihat perhelatan piala eropa yang sedang berjalan di televisi.
“Beberapa kegunaan donor darah diantaranya bagi pendonor maupun yang akan menerima hasil donor tersebut kelak. Bagi pendonor darah akan merasa ringan badannya, dapat melindungi jantung, mencegah stroke, dan lain-lain. Dan bagi yang membutuhkan nantinya tentu akan sangat berharga, karena bagi sesama yang kepepet, setetes darah akan sangat berarti,” begitu kata Aan (28) salah satu pengunjung dari Desa Glugu yang hadir di kegiatan tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh warga setempat yang dipimpin langsung oleh ketua RT 4 RW 5 Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Jawa Timur yang bernama Bapak Ulum yang juga ahli dalam kegiatan donor darah ini memaparkan, “Kegiatan ini rutin dilakukan, dan jika ada organisasi atau komunitas yang berniat melakukan kegiatan serupa dapat menghubunginya. Kami informasikan bahwa kegiatan yang akan datang akan dilaksanakan di Ngimbang dan kebanyakan di bulan puasa meminta dilaksanakan di malam hari,” ujarnya.
Sementara itu, pemilik warkop klutik yang terletak dibelakang pavilion RSUD Soegiri Lamongan ini sebut saja namanya Cak Klutik, berkomentar, “Kegiatan yang dilakukan setiap dua bulan sekali ini cukup menyenangkan mas, karena dengan begitu kegiatan di warkop ini akan menjadi lebih positif dan dapat lebih bermanfaat bagi sesama manusia, harapannya kegiatan seperti dapat berkelanjutan,” pungkasnya kepada Bengawanpost sambil mengaduk kopi pesanan langgannya. *[Mu/Id]