Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Sekitar 840 massa yang tergabung dalam gerakan aksi Bahaya Laten Komunis (Balatkom) terdiri dari Mahasiswa Unigoro, PD Pemuda Muhammadiyah, PD Nasi’atul Aisiyah, PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), PD Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Kwarda Hisbul Wathan, Margoluyu 151, Aspertib, Satkorcab Banser dan GM FKPPI Menggelar aksi damai menolak faham komunisme muncul lagi di Indonesia khususnya di Kabupaten Bojonegoro (Kamis, 19/05/2016).
Menurut Gatot Amansari selaku Korlap aksi menjelaskan, “Rute aksi ini, dimulai dari halaman Kantor DRPD Kab.Bojonegoro dengan penanda tanganan petisi, berlanjut ke Pemkab Bojonegoro dan berakhir di Kodim 0813 Bojonegoro. Dengan tuntutan menolak kebangkitan kembali komunis di Indonesia dan menegaskan Pancasila sebagai dasar NKRI,” katanya.
Saat di halaman Gedung DPRD Kab.Bojonegoro, massa aksi ini melakukan orasi dan penanda tanganan beberapa petisi. Dan massa ditemui oleh anggota DPRD Kab.Bojonegoro Anam Warsito dan Dony Bayu Setiawan, dari Komisi A. “Kami menolak adanya benih-benih PKI dan itu harus di musnahkan,” ujar M.Syaiful Anam, Orator dari perwakilan Unigoro.
Sementara itu Anam Warsito menjelaskan, komunisme tidak akan pernah ada ketika bangsa ini kuat, kuat secara perekonomian, kuat secara persatuan ideologi, “Bangsa ini selain adanya PKI yang meresahkan, bangsa ini masih belum merdeka dari kemiskinan dan kebodohan,” tutur Anam sapaan akrab anggota DPRD ini saat menerima massa aksi damai ini.
Kemudian, Dony Bayu setiawan juga menyampaikan dalam aksi ini, “Mari kita lawan komunisme dengan cerdas, tidak hanya dengan turun jalan,” ungkap anggota DPRD Kab.Bojonegoro dari Komisi A.
Sebelum meninggalkan halaman DPRD Kab.Bojonegoro, massa menanda tangani petisi penolakan Komunisme di Indonesia, diatas kain berwarna kuning dengan panjang kurang lebih 20 meter, semua masa menandatanganinya. Tak lupa massa mengajak anggota DPRD yang hadir untuk tanda tangan juga.
Aksi damai dilanjutkan depan kantor Pemkab Bojonegoro, Baltkom ini tak hentinya menyuarakan penolakan bahaya laten kebangkitan komunisme di Indonesia, dan mengajak pemkab menolak adanya PKI. Akhirnya aksi berakhir di Kodim 0813 Bojonegoro dengan menggelar do’a bersama. *[Wan/JP]
