Suaraairlangga.com, Malang – Potensi sumberdaya hutan memang perlu dimanfaatkan dengan bijak dan secara optimal, dan untuk pengelolaan hutan beserta potensi yang ada didalamnya memerlukan keahlian untuk menjadikan pengelolaan yang berkelanjutan, serta benar-benar bermanfaat. Untuk itu dibutuhkan peran serta berbagai pihak dalam peningkatan skill tersebut, seperti Diklat Lapang yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur dan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur.
Tokoh Lingkar Study Masyarakat dan Lingkungan (LSML), Sarwaji, SE. Mengatakan, “Hutan di pulau Jawa saat ini sudah banyak yang dikelilingi desa atau pemukiman, dan bukan lagi hutan yang mengelilingi Desa atau pemukiman. Dengan kondisi ini, masyarakatnya perlu keterampilan untuk menjadikan hutan berkelanjutan, baik berkelanjutan secara ekologis, berkelanjutan secara social. Dan akhirnya mencapai kesejahteraan dengan peningkatan perekonomian masyarakatnya,” kata Sarwaji.
Sementara itu, Tukani selaku KSS PHBM KPH Mojokerto sangat apresiasi terhadap diklat ini. “Kunci keberhasilan pengelolaan hutan salah satunya adalah kualitas sumberdaya manusia sekitar hutan, semakin bagus kualitas maka akan menjadi modal peningkatan kualitas pengelolaan hutan, oleh karena itu PHBM akan terus meningkatkan kualitas sumberdaya manusia disekitarnya demi terwujudnya hutan yang lestari dan masyarakat yang sejahtera,” ujar pria asal Kabupaten Blitar ini.
Diklat Lapang ini mulai tanggal 17 – 20 Mei 2016 di hotel Solaris Malang Jawa Timur, dan diikuti oleh beberapa petani hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dari Banyuwangi barat, Probolinggo, Mojokerto dan daerah lainnya. Mereka memiliki beberapa komoditi andalan didaerahnya masing-masing. Dengan bimbingan beberapa pemateri yang ahli dibidangnya maka banyak hal yang akan dipelajari, diantaranya keahlian tanam empon-empon, budidaya lebah madu, dan lain-lain. *[Mu/Id]