Suaraairlangga.com, Mojokerto – Sukarlinah tokoh pertanian Kabupaten Mojokerto Jawa Timur menawarkan hasil penelitiannya berupa sistem tanam zigzag untuk komoditas tanaman jagung. Tawaran ini dikemukan dalam Stadium general Rapat Anggota Tahunan Koperasi Masyarakat Desa Hutan (RAT-KMDH) Tani Makmur di Dusun Bendo Desa Jolotundo Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, pada Hari Sabtu (23/04/2016) yang dihadiri 32 anggota KMDH Tani Makmur, jajaran perum perhutani KPH Mojokerto, Dinas Pertanian dan Dinas Koperasi Kabupaten Mojokerto.
Menurut Sukarlinah, berdasarkan uji cobanya di Kecamatan Kupang Kabupaten Mojokerto, “Hasil yang dapat kami perolah dengan sistem tanam zigzag pada tanaman jagung sebesar 7,8 kg glondong basah atau 6,4 kg glondong kering, atau 5,8 kg pipil kering. Hasil tersebut dalam ukuran 2,5 meter persegi, sehingga kalau ingin tau hasil dalam satuan hektar ya tinggal disesuaikan saja”, kata Sukarlinah.
Sukarlinah menambahkan, “Sistem tanam zigzag ini berguna untuk perkembangan tanaman jagung khususnya di lahan hutan karena tidak terganggu oleh pohon jagung yang lain, sehingga dengan kondisi tersebut akan berpengaruh pada kualitas kebehasilan panen jagungnya”, tutur tokoh pertanian Mojokerto ini.
Dengan semakin gencarnya impor berbagai komuditas pertanian maka diharapkan adanya tawaran teknik system zigzag yang bagus ini layak dipraktekkan khususnyta untuk tanaman jagung, karena perkembangan inovasi dalam bercocok tanam memang harus terus dikembangkan agar sektor pertanian yang menyangkut urusan perut semua manusia ini terus dapat ditekuni dan diminati masyarakat kita. *(Mu/Id)