Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Pada hari rabu (23/03/16) pukul 10.00 telah diadakan Launching dan Seminar Sistem Informasi Desa (SID) dengan tema “Membangun dan Melayani dengan data”, di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro Jatim. Launching ini diprakarsai EMCL dan diselenggarakan oleh Idfos bersama 15 NGO Mitra. Adapun Desa yang terapkan program SID meliputi Desa Mojodelik Kecamatan Gayam, Desa Sedah Kidul Kecamatan Purwosari, Desa Ngujung Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro serta Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban.
Tujuan launching untuk menginformasikan kepada multi pihak tentang pentingnya SID dalam pencapaian tujuan pembangunan. Hal itu sesuai Pasal 4 UU No. 6/2014, bahwa tujuan pengaturan pembangunan desa adalah meningkatkan pelayanan public bagi warga masyarakat Desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum. Ada 200 indikator data yang masuk SID. Di antaranya dari data jumlah penduduk, luas wilayah, ternak, hingga pengeluaran biaya rumah tangga dan biaya pengeluaran pertanian yang dikeluarkan warga di desa setempat. Bahkan jika diperdalam lagi bisa muncul sampai 700 indikator data di setiap desa.
Launching ini diapresiasi Bupati Bojonegoto dengan menegaskan komitmen Pemkab dalam pengembangan SID, bahkan berjanji membangun sebuah server besar sebagai pusat data, agar semua data dari segala elemen desa akan terintegral dan dapat diakses dengan mudah oleh semua orang, sebagai wujud transparansi dalam pembangunan desa. “Saya harap, empat desa percontohan ini bisa lebih maju dari desa-desa lainnya dan ini sangat membantu arah kebijakan pembangunan di Bojonegoro. Karena itu akan kita kembangkan di semua desa serta membangun servernya sebagai pusat data,” tegas Suyoto saat membuka launching dan seminar SID.
Sementara itu, Rexy Mawardijaya selaku Juru Bicara dan Humas EMCL, juga mengapresiasi para mitranya telah melakukan yang terbaik demi kemajuan desa. “Program ini merupakan bagian dari program pengembangan kapasitas LSM lokal yang sudah kami mulai sejak 2004 dan sistem ini tidak akan terwujud tanpa dukungan semua pihak, baik Pemerintah Daerah maupun pihak Desa serta dengan adanya data yang valid ini berguna pemrograman pembangunan desa secara tepat efisien dan untuk keperluan pemetaan tenaga kerja yang dibutuhkan EMCL,” ujar Rexy.
Apresiasi juga datang dari Eko Sri Haryanto selaku Direktur Pengembangan Masyarakat Desa Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah teringgal dan Transmigrasi menuturkan, “Data yang valid dibutuhkan untuk lebih mudah dalam mengambil keputusan namun tidak mudah untuk membongkar transparansi informasi, terutama terkait anggaran, dan atas nama Kemendes dia merasa bangga kepada EMCL yang mampu mendorong dimulai percontohan SID. Diharapkan, selanjutnya SID menjadi agenda wajib pemerintah setempat,” tutur Eko.
Launching dihadiri 200 orang, selain Bupati Suyoto hadir juga Kemendes, Komisi Informasi Jatim, EMCL dan perwakilan dari Bojonegoro dan Tuban yakni perwakilan SKPD, 4 Kepala Desa Percontohan pengembangan SID, Kades dan Camat, Perangkat Desa, BPD, PKK, KPMD, Karangtaruna Kabupaten, karang taruna Kecamatan dan Desa, Tim Pendataan dan Pemetaan Desa 4 Desa percontohanan, LSM Mitra EMCL, LSM yang terdaftar di Kesbangpol Linmas, Perguruan Tinggi, Perwakilan KIM (kelompok informasi masyarakat), ORMAS, Media dan Tim INSIST-LPTP.. *[JP]